Grasse terletak di Prancis tenggara, di sebuah lembah di bagian selatan Pegunungan Alpen, dengan iklim Mediterania. Kondisi geografis dan iklim yang unik menjadikan Grasse ibu kota parfum di dunia, dengan wewangiannya yang berkualitas tinggi. Kata "Parfumerie" dapat dilihat ke mana pun Anda pergi di kota ini. Michel Almaira, Jean-Claude Ellena, Dominique Ropion, dan Bertrand Duchaufour lahir di sini dan belajar di sini. Sekolah wewangian Grasse Institute of Perfumery yang terkenal juga berlokasi di sini.
1. Sarung tangan pewangi yang mengubah nasib
Pada abad ke-16, parfum muncul di kota ini untuk menutupi bau pembuatan kulit. Saat itu, Grasse terkenal di Eropa dengan produksi kulitnya. Proses penyamakan kulit menghasilkan bau yang tidak sedap, dan Grasse pada saat itu dipenuhi dengan bau yang menjijikkan ini.
Pada tahun 1533, wanita bangsawan Italia Catherine de Medici menikah dengan Raja Henry II dari Prancis dan membawa seni Italia membuat sarung tangan kulit berasap ke Prancis. Pekerja kulit di Grasse mempelajari teknik ini dengan menuangkan bunga ke dalam minyak hewani dan merendamnya selama dua bulan, membiarkan aroma bunga meresap sepenuhnya ke dalam minyak, yang kemudian dioleskan ke sarung tangan kulit untuk menutupi bau kulit.
Pada abad ke-18 dan ke-19, pajak lokal atas kulit naik setiap tahun, dan penyamak kulit berhenti memproduksi kulit dan mulai fokus pada menanam bunga dan menyuling rempah-rempah. Bukit-bukit yang dulu digunakan untuk mencuci kulit perlahan berubah menjadi ladang bunga. Dan yang dulunya pedagang kulit telah menjadi pedagang rempah-rempah dan pembuat wewangian modern pertama.
2. Lebih dari sekedar sumber bahan mentah yang penting
Rempah-rempah utama yang diproduksi di Grasse termasuk melati, mawar Mei, tuberose, bunga jeruk, akasia, dll. Merek-merek mewah top Chanel, Dior, dan Hermes semuanya memiliki ladang bunga mereka di Grasse. Grasse berada di selatan Laut Mediterania, tetapi tidak memiliki akses ke laut. Di bawah kombinasi iklim Mediterania yang sejuk dan lembab serta medan berbukit, suhu tetap sekitar 20 derajat sepanjang tahun, dengan banyak cahaya dan hujan serta tanah subur, kondisi geografisnya unik.
Menurut Olivier Polge, kepala parfum Chanel saat ini, "Lingkungan di Grasse sangat sejuk sehingga bunganya tidak terbakar matahari atau membeku." Ladang melati seluas 20 meter persegi milik Chanel di Grasse menghasilkan melati yang memiliki aroma seperti teh yang lebih segar, lebih encer daripada melati di tempat lain, dengan aroma hangat, manis, seperti madu yang dipicu oleh sinar matahari. Hanya edisi terbatas N degree 5 Parfum Grand Extrait yang menggunakan ekstrak bunga melati yang unik ini.
Selain pengaruh cuaca terhadap bahan mentah, keterampilan penduduk setempat juga tak kalah pentingnya. Ladang bunga Chanel di Grasse dikelola oleh keluarga Joseph Mul, yang telah berhubungan dengan Chanel selama beberapa dekade dan merupakan generasi keempat dari keluarga mereka yang memiliki pengalaman luas dalam menanam bunga. Tidak cukup hanya bisa menanam dupa berkualitas tinggi, masyarakat Grasse juga memiliki keahlian tingkat tinggi dalam membuat dupa. UNESCO mencatat keterampilan membuat dupa orang Grasse dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada tahun 2018. Selain budidaya, masyarakat setempat memiliki pengetahuan yang ketat dan profesional tentang metode pemanenan, ekstraksi, dan penyulingan.
3. Rekomendasi Kunjungan
Parfumerie Galimard, Parfumerie Molinard, dan Parfumerie Fragonard, tiga bengkel parfum utama di Grasse, terbuka untuk pengunjung secara gratis, menawarkan tur dan parfum buatan. Didirikan pada tahun 1849, Parfumerie Molinard adalah favorit Ratu Victoria dan bangunannya yang bergaya Provençal terbuka untuk umum. Parfumerie Fragonard, yang termuda dari ketiga perusahaan tersebut, didirikan pada tahun 1926 dengan bengkel di jantung Grasse dan toko indah yang menampung parfum, kosmetik, dan tekstil.
Musée International de la Parfumerie:
Dengan koleksi unik 50,000 item yang berkaitan dengan dunia parfum, Musee International de la Parfumerie di Grasse wajib dikunjungi bagi pecinta parfum, karena memungkinkan pengunjung untuk merasakan dunia parfum yang menakjubkan melalui video , proyeksi, dan terminal interaktif.
Festival Bunga:
Grasse juga menyelenggarakan dua festival bunga setiap tahun, Festival Mawar di bulan Mei, saat mawar mekar penuh, dan Festival Melati di bulan Agustus, saat melati mekar penuh. Jika Anda kebetulan mengunjungi Prancis Selatan selama dua periode ini, jangan lupa untuk hadir.